REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Mantan menteri luar negeri Israel Avigdor Lieberman, Senin (18/3), mengatakan perundingan antara Israel dan Palestina akan tetap macet hingga empat tahun mendatang. Hal ini diucapkan Lieberman di Knesset (Parlemen) menjelang pelantikan pemerintah baru.
"Jika anda berusaha mengingat empat tahun ke belakang, selama pembentukan pemerintah kedua Netanyahu, ada banyak pembicaraan mengenai masalah Palestina," kata Lieberman. "Saya kira setelah empat tahun, orang mesti melihat di mana kita berada dan di mana kita hari ini dengan topik itu. Saya tak melihat perubahan, tak ada kemajuan."
Lieberman, yang juga adalah orang nomor 2 di partai gabungan Likud-Beytenu --pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan kunjungan Presiden AS Barack Obama ke wilayah itu pekan ini adalah satu "prestasi". Kunjungan itu, bagaimanapun, menurutnya takkan terpusat pada masalah Palestina tapi lebih condong kepada topik Iran.
Lieberman juga menekankan partainya takkan mendukung pembekuan lain permukiman seperti penghentian 10 bulan pembangunan di permukiman yang diumumkan Netanyahu pada 2009.
"Setelah masa 10-bulan yang kita sepakati untuk membekukan pembangunan permukiman, setelah kita tak melihat hasil apa pun, saya katakan saya akan keberatan pada upaya lebih lanjut untuk membekukan pembangunan permukiman. Kita siap menerima isyarat tapi itu tak bisa satu pihak," ia menambahkan.