REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Empat tempat penyimpanan bahan bakar di pembangkit nuklir Fukushima, Jepang, tanpa air pendingin lebih dari 15 jam karena pemadaman listrik. Operator setempat mengatakan telah berusaha memperbaiki bagian yang rusak.
Pada 11 Maret 2011, gempa bumi dan tsunami menghancurkan pembangkit tenaga nuklir dan sistem pendingin. Hal itu membuat tiga reaktor meleleh dan tempat penyimpanan bahan bakar terlalu panas. Sejak saat itu, pembangkit menggunakan sistem darurat.
Operator pembangkit, Tepco, mengatakan suhu dalam tempat penyimpanan dalam tingkat yang aman. Tempat itu aman selama setidaknya empat hari tanpa air pendingin baru.
Tepco tengah menyiapkan sistem cadangan jika perbaikan tidak bekerja. "Jika hal lebih buruk sampai terburuk terjadi, kami memiliki sistem injeksi air cadangan, " ujar pejabat perusahaan, Masayuki Ono, dilansir The Guardian, Selasa (19/3).
Temperatur di empat tempat penyimpanan meningkat tapi masih di bawah temperatur kontrol 65 derajat celcius. Penyimpanan Unit 4,yang berisi bahan bakar baru dan lama, suhunya meningkat menjadi 30,5 C dari sebelum listrik padam sebesar 25C. Sementara itu, tempat penyimpanan reaktor bahan bakar besar bersuhu 28,6 C; Unit 1 berada di suhu 17,1 C; dan Unit 3 berada di 15,9 C.