REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Gelombang serangan di Irak menewaskan 50 orang pada Selasa (19/3). Sedikitnya 20 ledakan terdengar di daerah-daerah Syiah di Baghdad.
Secara keseluruhan, terdapat 15 bom mobil diledakkan termasuk dua oleh pelaku bom bunuh diri bersama dengan bom-bom di tepi jalan. Serangan bersenjata juga dilancarkan. Selain korban tewas, terdapat 170 warga cedera pada hari yang erdarah itu.
Dilansir AFP, para pejabat pun menangguhkan pemilihan di tingkat provinsi karena khawatir atas situasi politik dan keamanan menjelang peringatan ke-10 tahun invasi pimpinan Amerika Serikat.
Serangan-serangan terjadi di tengah-tengah meningkatnya kekerasan yang telah mengundang pertanyaan-pertanyaan tentang kapabilitas dari pasukan keamanan Irak.
Laporan terpisah dari Iraq Body Count yang berkedudukan di Inggris dan peneliti di The Lacent menyebutkan jumlah keseluruhan kematian akibat pertumpahan darah selama satu dekade mencapai lebih 112.000 warga sipil.