REPUBLIKA.CO.ID, LIBREVILLE -- Para pemburu gelap membunuh sedikitnya 86 ekor gajah termasuk 33 gajah betina yang sedang hamil dan 15 anak gajah di Chad pekan lalu. Demikian kata kelompok-kelompok pecinta lingkungan hidup.
Mereka memperingatkan bahwa gajah-gajah di Afrika Tengah berisiko musnah jika para pemburu gelap melakukan aktivitas yang bertentangan dengan usaha-usaha pelestarian gajah-gajah.
Pembunuhan itu merupakan yang terburuk di kawasan tersebut sejak lebih 300 ekor gajah dibunuh di Kamerun awal tahun lalu. Para pemburu gelap dengan dilengkapi senjata otomatis melakukan penyerangan terkoordinasi terhadap kelompok-kelompok gajah selama musim panas di kawasan itu.
Para pelestari memperingatkan bahwa gerombolan-gerombolan kriminal terorganisasi memperdagangkan gading secara ilegal karena permintaan tinggi di Asia. Serangan terhadap gajah-gajah di bagian selatan Chad, dekat perbatasan Kamerun, berlangsung pada 14-15 Maret.
''Tragedi ini menunjukkan sekali lagi ancaman atas keberlangsungan gajah-gajah di Afrika Tengah," kata Bas Huijbregts, kepala Kampanye World Wildlife Fund (WWF) terhadap perdagangan hewan liar di Afrika Tengah, dalam satu pernyataan.
WWF menyatakan para pemburu itu menunggang kuda dan berbahasa Arab. WWF menyatakan bahwa mereka sama dengan kelompok yang terlibat dalam serangan Maret 2012 yang menewaskan lebih 300 gajah di bagian utara Kamerun.