REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanda-tanda air pernah mengalir di planet Mars kian nyata. Robot milik Nasa yang dikirim ke planet merah tersebut, Curiosity Mars, menemukan bagian dalam batu di Mars berwarna putih.
Bagian dalam berwarna putih merupakan tanda terdapat mineral terhidrasi pada batu. Menurut ilmuwan, mineral terbentuk saat air mengalir melalui batu. Pekan lalu, bubuk yang diambil dari batuan di Mars juga menjadi bukti keberadaan air yang bisa diminum dan kondisi lingkungan yang bisa menyokong kehidupan.
Robot penjelajah juga menemukan mineral air di wilayah sekitar batuan. Kawasan yang sedang dieksplorasi lebih lanjut berada di Kawah Gale (Gale Crater), dekat ekuator Martin yang disebut Yellowknife Bay.
Ilmuwan percaya miliaran tahun lalu air mengalir dari kawah dan membentuk anak sungai yang diperkirakan memiliki kedalaman hingga tiga kaki. Penemuan itu dibuat dengan kamera inframerah milik Curiosity dan instrumen yang menembakkan partikel neutron untuk mencari jejak hidrogen, Mastcam.
Melissa Rice dari Institut Teknologi California di Pasadena mengatakan dengan Mastcam, terlihat serat berwarna terang yang mengandung mineral terhidrasi yang berbeda dari mineral tanah di sekitar matriks batu. Yellowknife Bay mengandung lebih banyak air dibandingkan kawasan lain di Mars yang dijelajahi Curiosity.
"Lebih banyak air terdeteksi di Yellowknife Bay dibandingkan rute sebelumnya, bahkan temuan di kawasan ini sangat bervariasi," ujar Wakil Investigator Maxim Litvak dari Institut Riset Luar Angkasa di Moskow, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (20/3).
Pekan lalu, Nasa mengumumkan analisis sampel batu yang dikumpulkan oleh robot penjelajah. Hasilnya, ada temuan unsur kimia kunci yang menunjukkan Mars pernah menyokong kehidupan primitif. Ilmuwan mengidentifikasi kandungan sulfur, nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor dan karbon dalam bubuk sedimen batu yang dibor dekat sungai kuno. Beberapa unsur kimia itu adalah komposisi utama penyokong kehidupan.
Berdasarkan data, Yellowknife Bay adalah hilir dari anak sungai kuno atau dasar danau yang pernah eksis. Di dasarnya, pernah hidup mikroba. Ilmuwan terkemuka Program Eksplorasi Mars NASA Michael Meyer menambahkan, pertanyaan mendasar dari misi tersebut adalah apakah pernah ada kehidupan di Mars. "Dari apa yang kami ketahui sekarang, jawabannya, iya," katanya.