REPUBLIKA.CO.ID, PBB---Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon "tetap meyakini jika penggunaan senjata kimia oleh pihak manapun (di Suriah) dalam keadaan apapun sebagai suatu kejahatan luar biasa," kata PBB.
Pernyataan itu muncul setelah Pemerintah Suriah dan pemberontak, Selasa, saling menuduh penggunaan senjata kimia untuk pertama kalinya dalam kerusuhan yang telah berlangsung selama dua tahun di Suriah.
Ban Ki moon dan Ahmet Uzumcu, Direktur Jenderal Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia, "berbagi keprihatinan yang mendalam tentang dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah," kata PBB, dalam sebuah pernyataan pasca pertemuan mereka.
Kedua tokoh itu berjanji untuk "mempertahankan kontak erat mereka selama perkembangan berlangsung." Juru bicara PBB Martin Nesirky mengatakan bahwa PBB "menyadari laporan" tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, tapi mengatakan "kami tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasikannya. "
Sekutu kunci Bashar al-Assad, Moskow mengatakan bahwa pihaknya memiliki "informasi" dari Damaskus jika pemberontak telah menggunakan senjata kimia, sementara Washington mengatakan "tidak ada bukti" pemberontak telah melancarkan serangan kimia pertama mereka dan memperingatkan bahwa "benar-benar tidak dapat diterima" jika rezim menggunakan senjata tersebut.