Rabu 20 Mar 2013 22:23 WIB

Cina Ingin Sengketa Asia Pasifik Steril dari Negara Besar

Kapal Selam Cina berpatroli di perairan Asia Pasifik
Foto: USNI.ORG
Kapal Selam Cina berpatroli di perairan Asia Pasifik

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina menegaskan segala jenis sengketa wilayah di kawasan Asia Pasifik harus diselesaikan tanpa pengaruh dari negara besar.

"Dengan seumlah ketegangan-ketegangan di Asia Pasifik, negara-negara di kawasan ini harus menghindari konfrontasi bersenjata dalam konteks peningkatan pengaruh dari negara-negara besar," kata Wakil Kepala Staf Umum Pasukan Bersenjata China, Letnan Jendral Qi Jianguo di Jakarta, Rabu (20/3).

Qi tidak menjelaskan lebih lanjut negara-negara besar mana yang dia maksud. Hanya saja pernyataan itu keluar pada saat bersamaan dengan ucapan Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ashton Carter bahwa Washington meningkatkan kehadiran militer di Asia Pasifik untuk menyeimbangkan kembali konstelasi kekuatan di kawasan tersebut.

"Kita harus mencari akar masalah (konflik di Asia Pasifik) secara objektif tanpa memanipulasi dan mengambil keuntungan untuk memenuhi kepentingan nasional suatu negara," kata Qi.

Qi kemudian menegaskan, penyelesaian segala sengketa harus menggunakan prinsip kesetaraan antarnegara, baik itu negara besar maupun negara kecil.

"Jika kita membiarkan negara besar menekan negara lain yang lebih kecil, maka akan muncul monopoli yang kemudian menyebabkan kekacauan dan bencana," kata Qi.

Dia mengakui bahwa masih terjadi bermacam konflik di kawasan Asia Pasifik, di antaranya adalah sengketa wilayah maritim, kedaulatan, serta perang etnis, ideologi, dan agama.

Konflik-konflik tersebut, khususnya sengketa wilayah, menurut Qi harus diselesaikan melalui dialog karena jalan kekerasan hanya akan menyebabkan perang yang berkepanjangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement