REPUBLIKA.CO.ID, NICOSIA -- Siprus meminta bantuan utang baru kepada Rusia, Rabu (20/3), setelah ekonomi negara tersebut diambang resesi. Parlemen negara kepulauan tersebut telah menolak bantuan bailout Eropa yang meningkatkan risiko kegagalan perbankan.
Menteri Keuangan Siprus, Michael Sarris, mengatakan di Moskow, dia tidak mencapai kesepakatan dengan Rusia. Namun, pembicaraan akan dilanjutkan.
Menteri Keuangan Rusia mengatakan Nicosia telah meminta bantuan lebih lanjut sebesar 5 miliar euro selama lima tahun dan bunga rendah untuk utang sebelumnya sebesar 2,5 miliar euro.
Siprus mencari bantuan ke Moskow setelah rencana bailout zona euro sebesar 10 miliar euro ditolak parlemen setempat. Hal ini karena Siprus harus meningkatkan pajak deposito untuk mendapatkan dana sebesar 5,8 miliar euro.
Dilansir Reuters, Moskow memiliki kepentingan untuk menjaga keberlangsungan bank Siprus. Ini karena Siprus menjadi tempat penyimpanan bagi pebisnis dan warga Rusia lain.