Rabu 20 Mar 2013 23:29 WIB

AS Akan Lanjutkan Kehadiran Militernya di Asia Pasifik

kapal perang AS
kapal perang AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat tak akan melepaskan pengaruhnya di Asia Pasifik. Kehadiran AS di sana, disebut negara itu sebagai tolok ukur penyeimbangan kawasan, di mana Cina bangkit sebagai satu kekuatan dunia yang kerap berseberangan

Kebijakan tersebut menurut Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter di Jakarta, Rabu (20/3) diwujudkan lewat peningkatkan kehadiran militer di kawasan. Meski, ia mengakui anggaran pertahanan negara berkurang akibat krisis ekonomi.

"Memang benar anggaran militer berkurang akibat stagnasi ekonomi, namun kondisi tersebut hanya sementara sehingga kami yakin kebijakan penyeimbangan kembali Asia Pasifik dapat dilanjutkan," kata Ashton Carter di Jakarta, Rabu.

Carter menyatakan AS bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian Asia Pasifik sebagaimana telah dilakukan pada masa lalu. Kehadiran militer AS telah membuat negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan dapat berkonsentrasi membangun ekonomi sehingga kesejahteraan negara-negara tersebut meningkat.

"Kehadiran kami di Jepang dan Korea Selatan pada masa lalu telah membuat negara ini aman dan demikian sejahter," kata Carter yang berbicara dalam forum Jakarta International Defence Dialogue.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara-negara tersebut diikuti dengan kenaikan anggaran militer sehingga, menurut versi pandangan AS, keamanan kawasan berada di bawah ancaman.

China saja akan membelanjakan sekitar 114 juta dolar AS pada tahun ini atau naik 10,7 persen dari 2012. Kenaikan anggaran militer China tersebut muncul di tengah persengketaan dengan Jepang dan beberapa negara Asia Tenggara atas beberapa pulau di Laut China Selatan.

Di tengah situasi itulah, Carter menjelaskan, AS akan meningkatkan kehadiran kekuatan militernya di Asia Pasifik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement