Kamis 21 Mar 2013 07:07 WIB

Obama: Perdamaian Timur Tengah Sulit Dicapai

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Mansyur Faqih
Presiden AS Barack Obama
Foto: AP/Paul Sancya
Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama merasa perdamaian di Timur Tengah menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan. Obama mengatakan hal itu saat konferensi pers dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Rabu (20/3). 

Obama mengaku bahwa dia yakin dapat melakukan hal-hal yang berbeda ketika datang ke Timur Tengah. Namun dia pesimis bisa membawa perdamaian di wilayah tersebut. "Perdamaian adalah masalah yang sangat sulit untuk dipecahkan, salah satunya karena telah terjadi selama lebih dari 60 tahun," katanya seperti dilansir AP.

Meski pun begitu, dia membantah kalau kegagalan tercapainya kesepakatan tahap pertama antara Israel dan Palestina sebagai kesalahannya. Menurutnya, semua pihak punya kepentingan dan politik internal di antara dua negara itu. Sama seperti yang ia lakukan.  

Rangkaian kunjungan Obama di Timur Tengah dimulai, Rabu (20/3) dan berlangsung selama tiga hari. Dia akan mengunjungi Israel, Tepi Barat, Betlehem, dan Yordania. Dia dijadwalkan menuju ke Tepi Barat, Kamis (21/3). Kemudian dia mengakhiri kunjungan pada Jumat (22/3). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement