REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Urusan Intelijen dan Strategis terpilih Israel Yuval Steinitz menuding Suriah telah menggunakan senjata kimia, Rabu (20/3) ketika melawan kaum oposisi. Artinya, baik kelompok pemeberontak mau pun pemerintah sama-sama menggunakan senjata kimia.
Sebelumnya, Selasa lalu AS menyatakan tudingan Moskow soal oposisi menggunakan senjata kimia, tidak benar. Washington menegaskan, tak ada bukti yang memperlihatkan gerilyawan Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam perang mereka melawan tentara pemerintah.
Seperti dikutip AP, Pada serangan di hari yang sama di Aleppo, Suriah Utara, 15 orang tewas. Media resmi Suriah menuduh oposisi bersenjata menembakkan satu roket berisi bahan kimia ke desa tersebut.
Berbicara kepada Army Radio, Steinitz tidak mengatakan bagaimana ia bisa sampai pada kesimpulan itu. Ia hanya mengatakan isu tersebut akan menjadi topik utama dalam pembicaraan dengan Presiden Barack Obama saat melawat ke Israel. Menurutnya, Israel khawatir senjata kimia Suriah akan digunakan oleh kelompok militan, seperti Hizbullah atau Al-Qaeda.