REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden AS Barack Obama mengatakan di Jerusalem, Rabu (20/3), ia lebih suka menangani masalah nuklir Iran dengan cara "diplomatik", yang menjadi keinginan Iran sendiri.
Dalam taklimat gabungan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS yang sedang berkunjung tersebut mengatakan "semua pilihan tetap berada di meja" dan ia memilih penyelesaian diplomatik.
Obama mengatakan Iran yang bersenjata nuklir "akan menjadi ancaman bagi wilayah tersebut, bagi dunia, serta buat Israel", dan mendesak Iran agar memenuhi kewajibannya.
Presiden AS itu kembali meyakinkan Israel mengenai dukungan tetap AS dalam masalah nuklir Iran, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.
Israel dan sebagian negara Barat telah lama menuduh Iran secara diam-diam berusaha membuat senjata nuklir, tuduhan yang dibantah oleh Teheran. Iran berkeras program nuklirnya semata-mata bertujuan damai.
Israel telah lama mengancam akan melancarkan serangan untuk mendahului terhadap instalasi nuklir Iran, jika diplomasi dan sanksi gagal menghentikan upaya Iran.
Obama tiba di Israel pada Rabu, untuk pertama kali sebagai Presiden AS. Dalam taklimat itu, Netanyahu mengatakan Iran adalah topik utama selama pertemuan tertutup mereka pada Rabu malam.