REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa terpaksa membatalkan 40 persen penerbangan setelah karyawannya melakukan mogok massal. Aksi ini dilakukan lantaran maskapai tersebut berencana akan memangkas biaya operasional untuk mempertahankan eksistensi di tengah gempuran maskapai murah Timur Tengah.
Maskapai dengan pendapatan terbesar Eropa ini ingin memberikan jam kerja lebih banyak kepada pegawainya untuk meningkatkan kompetisi dengan maskapai murah asal Timur Tengah. Perseroan juga berencana akan memangkas setidaknya 3.500 pekerjaan untuk menghemat biaya operasional.
Hal ini menimbulkan kemarahan pegawai sehingga mereka melakukan demonstrasi dan mengabaikan penumpang. Dilansir laman Bild.de, Kamis (21/3), setidaknya 670 dari 1.800 penerbangan Lufthansa di seluruh Eropa dibatalkan.
"Sekali seumur hidup saya terbang ke Jerman dan terjebak dalam kekacauan," ujar seorang penumpang Markus Friedrich yang menunggu di Termminal 1 Bandara Frankfurt yang menjadi basis Lufthansa.
Belum diketahui kapan Lufthansa akan kembali beroperasi. Hingga saat ini hampir seluruh penerbangan Kamis dibatalkan baik penerbangan domestik maupun penerbangan ke Eropa.