REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun Twitter milik BBC weather service, Kamis (21/3), diacak-acak peretas yang menjadi tentara elektronik Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Sebelumnya mereka diduga meretas laman Facebook Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama. Peretas tersebut sering menargetkan laman dan akun Twitter watchdog organization Human Right Watch dan kantor berita Prancis, France 24 untuk disusupi.
Akun Twitter BBC Weather mengicau sesuatu yang tidak biasa pada kemarin sore. Di antaranya mulai dari candaan yang menghina dan sering membuat referensi ke Suriah dan politik Timur Tengah. "Long Live #Syria Al-Assad#SEA," salah satu kicauan akun Twitter BBC Weather.
Tentara Elektronik Suriah mengaku telah meretas akun serta melakukan penyusupan lainnya. "@BBCarabicOnline & @BBCWeather &BBCradioulster telah diretas Tentara Elektronik Suriah," kicau grup tersebut di akunnya.
Namun, kicauan peretas itu langsung dihapus oleh admin Twitter BBC Weather dan diganti dengan permintaan maaf kepada follower. Akun BBC Radio Ulster yang menjangkau bagian dari timur Irlandia juga memosting permintaan maaf atas ketidaknormalan yang terjadi pada kicauan mereka.