Jumat 22 Mar 2013 10:09 WIB

Boko Haram Minta Tukaran Tahanan

Serangan bom di Nigeria yang diklaim dilakukan kelompok Boko Haram
Foto: REUTERS/AFOLABI SOTUNDE
Serangan bom di Nigeria yang diklaim dilakukan kelompok Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Keluarga Prancis yang disandera takkan dibebaskan jika anggota Boko Haram masih ditahan. Demikian kata kelompok gerilyawan Nigeria itu, Kamis (21/3), dalam rekaman video yang diudarakan di saluran TV Prancis iTELE.

"Kami bangga untuk mengatakan kami menahan tujuh sandera Prancis," kata seorang pria yang memegang senjata di dalam video tersebut dan mengaku sebagai Abubakar Shekau, pemimpin kelompok Boko Haram.

"Kami menahan mereka sebab Pemerintah Nigeria dan Kamerun telah menangkap anggota keluarga kami dan bertindak kasar pada mereka,'' kata Shekau. ''Kami tak mengetahui apa pun mengenai kondisi mereka di dalam tahanan.''

Lelaki bersenjata yang membacakan pernyataan di video itu memperingatkan kekerasan takkan berhasil membebaskan para sandera Prancis tersebut. Boko Haram menyatakan siap mempertahankan diri.

''Rekaman video tersebut disiarkan cuma tiga hari setelah dikeluarkannya video lain,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara.

Di dalam rekaman video itu, ayah keluarga Prancis yang diculik itu berbicara mengenai kehidupan mereka yang berat setelah ditahan oleh kelompok gerilyawan tersebut. Ayah itu menuntut pembebasan anggota gerilyawan yang ditahan agar keluarganya mendapat kesempatan bebas.

Bersama empat anaknya --usia lima sampai 12 tahun-- dan tiga orang dewasa, keluarga Prancis tersebut diculik oleh orang yang diduga sebagai anggota Boko Haram pada 19 Februari. Mereka diculik di Dabanga, Kamerun utara, di satu jalan di sepanjang perbatasan Nigeria.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement