REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Usaha Menteri Keuangan Siprus, Michalis Sarris untuk meminta bantuan ke Rusia ternyata sia-sia. Dia meninggalkan Moskow pada Jumat (22/3) pagi waktu setempat dengan tangan hampa.
Pembicaraan dengan Rusia berakhir semalam tanpa sebuah kesepakatan untuk memperpanjang utang ke Siprus sebesar 2,5 miliar Euro. Sarris meminta lima tahun perpanjangan utang yang akan jatuh tempo pada 2016. Dia juga meminta pemotongan bunga utang.
Selain terkait utang, Siprus juga menawarkan kerja sama energi dan sektor perbankan. Namun, pembicaraan berakhir tanpa adanya kesepakatan apa-apa. "Pembicaraan berakhir dari pihak Rusia," ujar Menteri Keuangan Rusia dilansir the Telegraph.
Siprus membutuhkan dana talangan untuk menyelamatkan dua bank yang diambang kebangkrutan akibat pengaruh bangkrutnya Yunani. Pemerintah harus mencari rencana cadangan untuk mengumpulkan 5,8 miliar Euro yang diminta Uni Eropa (EU) untuk melancarkan dana talangan sebesar 10 miliar Euro dari EU dan IMF.
Sebelumnya, pemerintah berencana menaikkan pajak atau mengambil dana dari tabungan warga untuk mendapatkan dana talangan. Rencana tersebut mendapat tentangan dari rakyat. Parlemen juga menolak rencana tersebut sehingga pemerintah harus mencari alternatif lain mencari dana talangan.