REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Israel dengan meninggalkan simbol-simbol penghormatan. Ditemani Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Shimon Peres, Obama terlihat mengusap batu nisan pencetus Zionism, Theodor Herzl yang meninggal pada 1904, Jumat (22/3).
Tak lupa Obama juga mendekat ke makam PM Israel yang terbunuh pada 1995, Yitzhak Rabin. Langit berawan cerah mengiringi langkah Obama di nisan Herzl. Dia nampak bersedekap dan menundukkan kepalanya tanpa bicara. Obama kemudian bertanya pada Netanyahu di mana dia harus meletakkan sebuah batu kecil sebagai perlambang tradisi kaum Yahudi saat mengunjungi makam. Setelah dijawab, batu yang dipegang Obama pun berpindah di atas nisan.
Saat menghampiri makam Rabin, Obama dipertemukan dengan keluarga sang perdana menteri. Dia juga menempatkan sebuah batu di atas makam istri Rabin yang berada di sebelahnya. Menurut sumber dari Gedung Putih, batu yang diletakkan Obama itu berasal dari tanah pemakaman Martin Luther King di Washington. “Pria yang hebat,” ujar Obama pada pihak keluarga Rabin.
Candaan juga terlontar dari mulut Obama beberapa kali. Obama sempat mengomentari penyanyi yang tampil di makan malam kenegaraan tersebut di depan keluarga Rabin. Rombongan ini pun berpindah ke makam korban pembunuhan massal di Yad Vashem Holocaust. Sekaligus berziarah ke tempat kelahiran Yesus di Betlehem.
Obama juga menyempatkan diri melihat karya teks tertua Yahudi bertajuk Naskah Laut Mati. Beberapa pengamat melihat ini sebagai simbolisasi pengakuan eksistensi bangsa Israel dalam sejarah mempertahankan wilayahnya yang raib sebagian karena peristiwa Holocaust.