REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dalam menanggapi situasi yang memburuk di Republik Afrika Tengah. Demikian kata juru bicara istana Elysee pada Sabtu waktu setempat.

Juru bicara Romain Nadal menambahkan bahwa warga Prancis di negara yang dirobek perselisihan itu disarankan untuk tetap tinggal di rumah. Meskipun, Prancis tidak akan mengeluarkan perintah evakuasi untuk saat ini.

Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat, menyampaikan keprihatinan di dalam laporan mengenai gerak maju kelompok bersenjata ke arah Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah (CAR), dan konsekuensi kemanusiaannya di negara yang dirundung masalah tersebut.

Dewan Keamanan mengutuk semua upaya yang akan merusak kestabilan di Republik Afrika Tengah. Mereka mendesak semua pihak agar menghentikan permusuhan secepatnya.

Koalisi gerilyawan Seleka pada Jumat menyatakan telah merebut Bossangoa dan Damara. Mereka mengancam akan menggulingkan Presiden Francois Bozize dan pemerintah yang dibentuk pada Februari karena gagal melaksanakan sepenuhnya kesepakatan yang ditandatangani pada 11 Januari di Ibu Kota Gabon, Libreville.

Ikuti Whatsapp Channel Republika