REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Cina Xi Jinping menyindir intervensi Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO yang menunda tiga rancangan resolusi buat negara Suriah.
“Kita harus menghormati hak setiap negara di dunia yang memilih jalannya untuk berkembang serta menolak campur tangan asing dalam urusan internal,” ujar Xi di hadapan ratusan pelajar sekolah hubungan internasional seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/3).
Kedatangan Xi bersama istrinya Peng Liyuan ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin. Media lokal Rusia melaporkan, kunjungan diplomatik perdana itu menyepakati berbagai kebijakan strategis aliansi kedua negara.
Bahkan menurut sumber, Xi di Istana Kremlin sempat menyatakan jika ia dan Putin seperti seorang teman. “Hubungan yang kuat antara China dan Rusia bukan hanya menjawab jika kita punya banyak kesamaan yang penting. Ini sebuah jaminan nyata bahwa kita mempunyai sebuah posisi strategis dalam politik dan perdamaian internasional,” papar Xi.
Putin dan Xi memang acapkali mengkritisi konflik Suriah yang dipercaya disulut oleh negara Barat. Mereka juga berseberangan dengan pemboman NATO terhadap pemimpin Libya pada 2001 lalu dengan motif membantu para pemberontak.
Kedua negara ini juga kompak bersikap dalam sidang Dewan Keamanan PBB untuk mendukung program nuklir Iran dan Korea Utara.