Ahad 24 Mar 2013 15:10 WIB

Pengkritik Putin Tewas Secara Misterius

Rep: Indah Wulandari/ Red: Nidia Zuraya
Vladimir Putin
Foto: REUTERS
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengkritik penguasa Istana Kremlin, Boris Berezovsky ditemukan meninggal secara misterius di kota barat London, Ascot, Sabtu (23/3) malam. Sosok taipan Rusia ini dikenal publik dunia karena kritikan pedasnya pada Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.

Hingga kini, penyebab kematian Berezovsky belum terkuak. Kepolisian Thames Valley menyebutkan kondisi tubuh profesor matematika itu tak bisa dijelaskan saar ini. Mereka butuh investigasi lanjutan.

Pengacara Berezovsky, Alexander Dobrovinsky pada stasiun televisi nasional Rusia menyatakan kondisi kliennya kritis dan menjelang pailit. “Apa yang dia punyai kini adalah utang. Dia diserang berbagai pihak dan terpaksa menjual koleksi lukisan serta barang-barang lainnya,” ungkap Dobrovinsky.

Kondisi tersebut ironis karena Berezovsky pernah memiliki dealer mobil Mercedes-Benz di era privatisasi yang digaungkan Rusia pada tahun 1990-an. Untuk mendukung presiden Rusia saat itu  Boris Yeltsin, dia ikut terjun ke politik dan membeli sejumlah aset pemerintah dengan harga rendah seperti perusahaan minyak dan mobil.

Dinamika politik membuatnya bergeser pada pengganti Yeltsin, Vladimir Putin. Namun, dia tidak menemukan kecocokan dan justru menjadi tahanan politik di Inggris. Lantaran Putin menerapkan pakta bahwa kaum oligarki seperti Berezovsky bisa mempertahankan bisnisnya jika patuh pada politiknya. Kaum oligarki yang melawan antara lain pemilik Yukos Oil, Mikhail Khodorkovsky.

Di negara pengasingan, Berezovsky tak berhenti melawan Putin. Di hadapan media, dia menuding Putin melakukan kepemimpinan diktator serta menerapkan sistem monopoli ala Soviet. Berezovsky tidak sendirian melawan penguasa Kremlin. Bersamanya ada eks agen intelijen KGB Alexander Litvinenko. Nasib tragis menimpa Litvinenko. Dia ditemukan tewas pada 26 November  2006 setelah minum secangkir teh yang telah dicampuri bahan radiaktif mematikan di sebuah hotel di London.

Berezovsky juga pernah menjadi target pembunuhan bom mobil pada 1994. Meski selamat dan hanya terluka, sopir yang ditumpanginya tewas. Pada 2007, dia kembali melapor pada intelijen Inggris jika tengah dalam bahaya.

"Saya mendapat informasi dari kepolisian di Scotland Yard jika ada skenario pembunuhan dan menyarankan saya agar keluar negeri,” ujarnya pada AP waktu itu. Atas laporan itu, kepolisian kemudian menahan seorang pria yang diduga terlibat upaya pembunuhan pada sang taipan.

Beberapa waktu lalu, Berezovsky kembali membuat heboh karena menuduh miliuner pemilik klub sepakbola Chelsea, Roman Abramovich, telah menipunya. Namun hakim menyimpulkan laporannya bohong dan dia harus membayar 35 juta poundsterling atau 53,3 juta dolar AS pada Abramovich.

Keluarganya juga tengah dirundung malang karena Berezovsky bermasalah dengan pasangannya, Elena Gorbunova. Ayah dua anak ini harus membayar biaya perkara 250 ribu  poundsterling. Gorbunova juga mengklaim si taipan ini berutang jutaan poundsterling padanya.

Kebangkrutan mulai menyapa si taipan. Koran The Times of London pekan lalu memberitakan  Berezovsky menjual propertinya, termasuk sebuah lukisan Andy Warhol yang menampilkan sosok pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin. Hasil penjualannya dipakai membayar utang-utangnya dan membayar pengacara.

Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menjelaskan dalam wawancara via telepon bahwa Berezovsky pernah mengirim sepucuk surat pada Putin dua bulan lalu. Dia menanyakan apakah bisa kembali ke Rusia. Dalam suratnya, imbuh Peskov, Berezovsky mengaku telah membuat banyak kesalahan.

Peskov mengaku, dia tidak mengetahui reaksi Putin pada berita kematian rivalnya. “Seperti berita kematian lainnya, siapapun dia, emosi yang mendengarnya pasti bukan sesuatu yang positif,” urainya.

sumber : AP/Reuters/Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement