REPUBLIKA.CO.ID, Kota Suci Qom, 24/3 - Pemimpin agama Iran Ayatollah Naser Makarem Shirazi di dalam satu pernyataan, Ahad, mengutuk pengeboman terhadap masjid di Damaskus, yang mengakibatkan gugurnya seorang imam bersama 50 lainnya dan melukai 100.
Ayatollah Makarem Shirazi di dalam pernyataannya menuding Pemerintah Turki, Arab Saudi dan Qatar bertanggung-jawab atas pembunuhan kejam Muslimin dan mengubah tempat ibadah menjadi tempat pertumpahan darah di Ibu Kota Suriah, Damaskus, kata IRNA.
Ia menyeru masyarakat internasional agar secara sungguh-sungguh menanggapi aksi teror itu dan mengutuk pemerintah karena bersekongkol dengan pelak teror di Suriah.
Pada Jumat (22/3), Pemerintah Suriah menekankan ledakan maut yang mengguncang satu masjid di pusat Kota Damaskus dan menewaskan seorang tokoh agama sehari sebelumnya memiliki jejak Al Qaida.
Aksi "teror" tersebut, yang ditujukan pada tokoh agama Mohammad Said Ramadan al-Bouti memiliki tanda Alqaidah dan sekutunya, kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB.
Ceramah terakhir Al-Bouti disampaikan pekan sebelumnya, ketika ia menyeru mufti agung Suriah agar mengumumkan pengerahan besar-besaran guna mendukung tentara Suriah dalam perangnya melawan tentara bayaran.