REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ratusan ribu rakyat Prancis berkumpul di pusat kota Paris untuk memprotes aturan yang melegalisasi pernikahan sesama jenis dan adopsi dari pasangan gay dan lesbi.
Mereka bergabung di jalan utama hingga Arc de Triomphe. Bentrokan pendemo dengan aparat polisi sempat terjadi pada Ahad (24/5). Polisi menembakkan gas air mata dan mendesak demonstran ke Champs Elysees yang merupakan bekas istana presiden.
BBC melaporkan, Senat Prancis akan membahas aturan terkait pernikahan sesama jenis bulan depan. Aturan tersebut sudah lolos di majelis rendah di parlemen. Presiden Francois Hollande dari Partai Sosialis dan sekutunya mendominasi untuk dua majelis.
Dalam survei sebelumnya mayoritas rakyat Prancis mendukung pernikahan sesama jenis. Namun, jumlah pendukung itu menurun dalam beberapa pekan terakhir. Polisi telah melarang demonstran memasuki Champs Elysees. Namun, pendemo akhirnya mendobrak pembatas.
Polisi juga menggunakan pentungan dan gas air mata untuk membatasi gerakan pendemo. Dalam demo tersebut, sejumlah orang terjebak dalam semprotan gas air mata. Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls mengatakan, sebagian besar pendemo berasal dari kelompok sayap kanan.