Selasa 26 Mar 2013 08:04 WIB

Ini Sikap Politik AS Terhadap Suriah

Sebuah tank milik pemerintah Suriah terbakar dalam peperangan lawan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Damaskus pada Selasa (19/3).
Foto: Reuters/Mohammed Dimashkia
Sebuah tank milik pemerintah Suriah terbakar dalam peperangan lawan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Damaskus pada Selasa (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah AS, Senin (25/3), menyampaikan kembali dukungan buat oposisi Suriah kendati pemimpin oposisi Moas al-Khatib mengundurkan diri baru-baru ini.

"Penting untuk menggaris-bawahi bahwa peralihan pemimpin tak terelakkan dalasetiap proses demokrasi," kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam satu taklimat.
"Pengumuman al-Khatib tidak mengubah kebijakan dukungan AS buat oposisi Suriah dan Koalisi Oposisi Suriah," kata Earnest kepada wartawan.

Pernyataan Earnest dikeluarkan setelah al-Khatib, pemimpin koalisi oposisi Suriah di pengasingan, mundur pada Ahad (24/3). Pengunduran diri yang agak mengejutkan itu dilakukan beberapa hari sebelum pertemuan tingkat tinggi dua-hari Liga Arab dimulai di Ibu Kota Qatar, Doha, Selasa. Pertemuan puncak tersebut diperkirakan dipusatkan pada krisis Suriah.

Al-Khatib mulanya dijadwalkan terbang ke Doha bersama satu delegasi koalisi sebagai "wakil sah" Suriah di pertemuan tingkat tinggi tersebut atas undangan Liga Arab --yang mengharuskan koalisi membentuk satu badan pelaksana untuk memperoleh kursi di organisasi regional tersebut.

Earnest, yang menyebut al-Khatib "pemimpin yang berani dan fragmatis", mengatakan oposisi Suriah telah "dilayani dengan baik oleh kepemimpinannya", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Namun ia juga menegaskan, "Penentangan terhadap kekuasaan ... (Presiden Suriah Bashar) al-Assad lebih besar daripada satu orang saja, gerakan itu akan berjalan terus.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement