REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB untuk sementara mengungsikan separuh staf internasionalnya akibat situasi keamanan Suriah yang memburuk. Demikian konfirmasi juru bicara badan dunia tersebut pada Senin (25/3).
"Tim Manajemen Keamanan PBB telah menilai siutasi dan memutuskan untuk sementara mengurangi kehadiran staf internasional di Damaskus karena kondisi keamanan," kata Martin Nesirky kepada wartawan di Markas PBB, New York, dalam taklimat harian.
Nesirky mengatakan sebagian besar staf yang berpusat di Ibu Kota Suriah, Damaskus, direlokasi ke Beirut atau Kairo untuk sementara waktu. Mereka berasal dari Kantor Utusan Khusus Gabungan buat Suriah.
''Namun, semua staf nasional Suriah telah diminta bekerja dari rumah sampai situasi membaik,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.
Sejumlah peluru mortir jatuh di sekitar hotel di Damaskus yang menampung staf PBB pada Ahad dan Senin. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan tertentu pada bangunan dan beberapa mobil, termasuk satu kendaraan PBB.
Ada sebanyak 100 staf internasional dan 800 staf nasional di Damaskus yang bekerja di kantor Utusan Khusus Gabungan, Koordinator Residen, Kantor Urusan Koordinasi Kemanusiaan, Program Pangan Dunia (WFP), Badan Bantuan dan Pekerjaan (UNRWA) dan lembaga lain PBB.