REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Tantowi Yahya, mengatakan salah satu lembaga internasional Global Fund siap memberikan bantuan pendanaan untuk kegiatan preventif HIV/AIDS di Indonesia. Menurutnya, niat tersebut jadi angin segar yang tidak boleh disia-siakan pemerintah dan DPR.
“Saat ini kita sulit merealisasikan peningkatan prosentase APBN untuk bidang kesehatan lebih tinggi dari 5 persen. Tawaran dari Global Fund untuk ikut membiayai program kesehatan nasional dari anggota-anggota IPU tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja, “ ujar Tantowi dalam pernyataannya dalam sidang IPU di Quito, Equador, yang diterima ROL, di Jakarta, Selasa (26/3).
Global Fund mensyaratkan untuk mendapatkan dana bantuan itu, satu negara harus membuat program kerja nasional. Karena itulah, kata dia, perlu kerja sama antara DPR dan pemerintah untuk memasukkan hal ini dalam APBN. "Kalau mereka nilai ini layak maka bantuan itu akan segera dicairkan. Makanya kita harus membuat program yang baik.”
Tantowi mengatakan bahwa untuk itu nampaknya Indonesia tidak kesulitan karena program pemberantasan HIV/AIDS sudah menjadi bagian MDGS Development Program yang dalam butir 4, 5, dan 6 nya memuat tentang kematian bayi, kesehatan ibu dan HIV/AIDS.
"Usulan dari kita yang mudah-mudahan diadopsi anggota parlemen lainnya yaitu agar anggota IPU senantiasa berusaha meyakinkan pemerintahnya masing-masing untuk meningkatkan anggaran kesehatan.Program yg bagus hanya bisa berhasil jika ada dukungan dana,” ujarnya.