Selasa 26 Mar 2013 17:21 WIB

Warga Korsel Siap Diungsikan dari Republik Afrika Tengah

Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.
Foto: reuters.com
Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan pada Selasa (26/3) mengatakan siap mengungsikan warga negaranya dari Republik Afrika Tengah jika dalam keadaan darurat akibat bentrokan militer memburuk antara pasukan pemerintah dan pemberontak di sana.

"Kami telah berembuk dengan Prancis, yang memiliki pos tentara di sana, berkaitan dengan rencana pengungsian warga kami di Republik Afrika Tengah jika keadaan memburuk," kata juru bicara kementerian luar negeri Cho Tai.

Cho mengatakan belum ada laporan serangan terhadap sekitar 20 warga Korea, terutama misionaris, yang tinggal di bekas jajahan Prancis itu, saat pemberontak maju ke ibu kota Bangui di tengah pertempuran senjata berat.

Presiden Republik Afrika Tengah Francois Bozize melarikan diri dari ibu kota Bangui Ahad (26/3) pagi, menurut laporan-laporan media asing.

Korea Selatan telah membatasi warganya bepergian ke sebagian besar Republik Afrika Tengah karena pertempuran masih berkecamuk antara pasukan pemerintah dan pemberontak.

Republik Afrika Tengah telah diguncang oleh beberapa kudeta dan pemberontakan selama puluhan tahun. Pemerintah tidak sepenuhnya mengendalikan pedesaan, di mana kantong-kantong kejahatan bertahan, menurut kementerian luar negeri Seoul.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement