REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertumbuhan ekonomi di Cina diperkirakan akan melambat di 15 tahun ke depan. Penurunan produktivitas dan pertumbuhan populasi orang tua menjadi kendala utamanya.
Studi Federal Reserve Amerika Serikat menyatakan pertumbuhan ekonomi akan mengalami perlambatan di sekitar 6,5 persen pada 2030. Rasio ini bisa turun 1 persen lebih rendah lagi.
Selama lebih dari satu dekade pertumbuhan ekonomi Cina berada di level 10 persen. "Rasio pertumbuhan GDP dihitung dari jumlah pertumbuhan pekerja dan output per pekerja. Cina menghadapi tantangan di kedua kategori ini," ujar penasihat senior di Division of International Finance Fed Jane Haltmaier seperti dilansir Reuters, Rabu (27/3).
Pesatnya pertumbuhan Cina mendukung ekonomi global ketika raksasa ekonomi Eropa dan AS mengalami resesi. Namun perlambatan ekonomi Cina yang signifikan akan berdampak pada output, pekerjaan, dan profit perusahaan di seluruh dunia.
Seperti negara-negara lain, Cina menua. Pertumbuhan pekerja produktif Cina telah melambat dan diperkirakan akan tumbuh negatif pada 2020. Persentase populasi di atas 60 tahun akan mencapai 25 persen pada 2030 dari 12 persen di 2010.