REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL—Masa bulan madu pemerintahan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye berakhir sebelum dimulai. Muncul berbagai tuntutan dari banyak pihak kepada presiden perempuan pertama di Negeri Gingseng.
Hanya sebulan setelah menjabat, Park menghadapi berbagai kritik terhadap rancangan program kerjanya serta pilihan pejabat di pos-pos penting. Sebanyak enam anggota kabinet yang telah ditunjuk menyatakan mundur.
Peristiwa terbaru adalah Han Man-soo yang ditiduh menghindari pajak dengan mengalihkan aset ke luar negeri. Klaim masalah lain yang membelit Park seperti aset perumahan, skandal seks, korupsi, dan dituduh menjadi makelar penjualan senjata.
"Sedikit kekeliruan saja tidak akan diterima apalagi mempunyai enam kesalahan di bulan pertama menandakan gaya hidupnya bermasalah,” nilai kepala Dumon Political Strategy Institute, Lee Cheol-hee pada AP, Kamis (28/3).
Lee juga mempermasalahkan nama-nama pejabat yang ditunjuk Park. Alasannya sang presiden tidak mempertimbangkan kredibilitas serta catatan kehidupan kandidat pejabatnya, sehingga profilnya tidak sinkron dengan tugas yang akan mereka emban.
Kritik lainnya terkait penanganan terhadap diplomasi dengan Korea Utara serta pembukaan lapangan kerja dinilai lamban. Belum lagi langkah pelunasan hutang negara yang tidak diimbangi pemasukan negara membuat langkah Park terlihat stagnan.