REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kelompok aktfis Amerika Serikat akan meluncurkan aksi protes pada April mendatang untuk melawan kebijakan pesawat tanpa awak atau drone.
Aksi protes akan dilakukan mulai 3 April mulai dari New York dan menyebar ke seluruh negara. Aktifis antidrone akan melakukan protes di dekat pangkalan militer, universitas, dan perusahaan yang terlibat dalam kebijakan Presiden Barack Obama.
"Ada skpetimisme masyarakat tentang serangan pesawat tak berawak di negara lain. Ada kekhawatiran orang tak berdosa tews, " ujar pendiri Know Drone, organisasi yang mengkoordinasi protes, Nick Mottern dilansir PressTV.
Kota yang akan menjadi target aksi protes diantaranya Washington DC, Atlantya, Philadelphia, Honolulu, San Fransisco, dan lainnya.
"April Days akan memperlihatkan aktivis anti perang dan kebebesan sipil dalam beberapa tahun terakhir," ujar pendiri veteran anti perang, Medea Benjamin.
Otoritas AS menolak untuk mendiskusikan rincian program dan korban tewas akibat drone. Berdasarkan jurnalis biro investigasi yang berbasis di London, drone telah menyerang 366 kali di Pakistan. Serangan itu menewaskan 3.581 orang dengan 884 diantaranya merupakan warga sipil.
Washington menggunakan drone di sejumlah negara untuk menarget teroris. Berdasarkan saksi mata, serangan justru menarget warga sipil.