Jumat 29 Mar 2013 12:27 WIB

150 Orang Tewas Dalam Bentrok di Sudan Selatan

Pengungsi di Sudan Selatan    (Foto : Hereward Holland/Reuters)
Pengungsi di Sudan Selatan (Foto : Hereward Holland/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, JUBA--Lebih dari 150 orang tewas dalam pertempuran antara tentara Sudan Selatan dan gerilyawan di negara bagian Jonglei, bagian timur negara itu. Keterangan itu disampaikan para pejabat Kamis (28/3)

Tentara negara Afrika awal bulan ini meluncurkan serangan terhadap gerilyawan yang dipimpin oleh David Yau Yau di Jonglei. Dalam kawasan negarab bagian tersebut pemerintah berharap mencari minyak dengan bantuan dari Total Prancis.

Sejak memenangkan kemerdekaan dari Sudan pada Juli 2011, Sudan Selatan berjuang untuk meneguhkan kewenangan kawasan yang luas dengan senjata. Mereka puluhan tahun terlibat perang saudara dengan Khartoum.

Yau Yau melakukan perlawanan tahun lalu, dengan dukungan kelompok etnis Murle, setelah kalah di pemilu lokal pada tahun 2010.

Juru bicara militer Philip Aguer mengatakan kepada Reuters bahwa pasukannya telah menewaskan 143 pejuang dari milisi Yau Yau dalam satu pertempuran di kota timur Pibor pada Selasa. Dua puluh tentara tewas dan 70 orang lainnya terluka, katanya.

Kelompok-kelompok HAM menuduh pasukan Sudan Selatan melanggar hak asasi manusia selama pelucutan senjata yang bertujuan mengakhiri siklus bentrokan antara suku Murle dan Lou Nuer.

Hampir 900 orang tewas ketika sekitar 7.000 pemuda bersenjata

suku Lou Nuer menyerang desa suku Murle di daerah Pibor pada akhir tahun lalu, menurut PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement