REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Franciskus I memperingati 'Kamis Putih' dengan cara yang tak biasa. Jorge Mario Bergoglio mencuci kaki 12 tahanan Penjara Casal del Marmo, di pinggiran Kota Roma.
Pucuk pimpinan bagi 1,2 miliar Kristiani ini punya rangkaian agenda sosial menyambut hari besar itu. Juru Bicara Vatikan mengatakan, memang, baru Bergoglio yang melakukan aksinya seakrab ini. Pendahulunya, kata si jubir, tidak pernah seintim Franciskus. Terlebih dua narapidana itu adalah muslim dan perempuan.
Tradisi mencuci kaki 12 orang itu, adalah pengejawantahan dari tafsir alkitab, tentang 12 sahabat Isa Almasih dalam Perjamuan Terakhir. Dalam pidato tanpa teksnya, Uskup 76 tahun ini mengatakan, aksinya adalah kewajiban. ''Ini adalah contoh yang baik bagi semua manusia,'' kata dia.
Paus ini memang menjadi sorotan penting dunia lantaran kedekatannya dengan rakyat jelata. Sebagai imam gereja, Bergoglio memang menganut paham Jesuit, sebuah ideologi Kristiani yang menyatakan diri sebagai pelayan Tuhan.
Tidak heran jika seumur hidupnya, Bergoglio kerap menjalankan fungsinya sebagai pelayan terhadap masyarakat. Kata dia, keimanan beragama tidak akan berfungsi jika lalai merawat kelompok miskin dan marjinal.
Aksi mencuci dan mencium kaki, disebutnya sebagai bukti ketidaknajisan seorang pemimpin terhadap kelompok-kelompok marjinal dan penderita penyakit sosial. Dia menjelaskan, ''Kita semua harus 'melotot' dan pergi keluar untuk mengetahui penderitaan dan kesulitan yang orang lain alami,'' ujarnya.
Bergoglio menyindir sekelompok imam-imam gereja yang hanya duduk dan menunggu aduan dari masyarakat. Menurutnya, pencucian kaki para tahanan karena kelompok ini adalah kalangan yang dipersalahkan dan semestinya mendapatkan pelayanan baik. Apalagi, kata dia, tahanan-tahanan tersebut masih belia.