Jumat 29 Mar 2013 20:10 WIB

Jong Un Teken Persiapan Serangan Roket

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un
Foto: AP PHOTO
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONG YANG -- Militer Korea Utara menerapkan status siaga perang. Korut menggeser sistem rudal jarak jauhnya ke arah pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) di kawasan Pasifik dan Korea Selatan.

Sikap siaga Korut merupakan respons atas manuver pesawat pengebom  yang terbang dari pangkalan militer AS, di Misouri bermanuver di kawasan konflik antara Korut dan Korea Selatan.

Aksi tersebut terpantau jaringan radar pertahanan milik Korut di Pyongyang. Para pimpinan Korut langsung menyelenggarakan rapat mendadak antar pimpinan militer di Korut. Aljazeera melaporkan,  rapat dipimpin langsung oleh Jong-un, saat Jumat (29/3) dini hari waktu setempat.

Mereka yang hadir antara lain, Kepala Staf Umum Angkatan Perang Korut (KPA), Komandan Operasioanal Operasi Strategis Korut, dan jenderal-jenderal lainnya.''Jong-un akhirnya setuju menandatangani persiapan serangan roket,'' kata siaran berita di Pyongyang, Jumat (29/3).

Siaga perang ini bukan saja ditujukan kepada AS, namun juga dialamatkan untuk musuh bebuyutannya di selatan, yakni Korsel. Ancaman serangan Korut ini adalah kesekian kali dalam tiga bulan terakhir.

Korut berulang kali menguarkan ancaman perang sejak DK-PBB mensahkan sanksi baru atas aktivitas nuklir Korut, Januari lalu. Sanksi itu membuat rezim sosialis-komunis itu berang. Kemarahan ditujukan kepada AS dan Korsel. Dua negara ini menjadi komandan utama pemberian sanksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement