Sabtu 30 Mar 2013 12:21 WIB

AS Siap Lindungi Korsel dan Jepang

Rep: Reja irfa widodo/ Red: Djibril Muhammad
North Korean army officers punch the air as they chant slogans during a rally at Kim Il Sung Square in downtown Pyongyang, North Korea, Friday, March 29, 2013.
Foto: AP/Jon Chol Jin
North Korean army officers punch the air as they chant slogans during a rally at Kim Il Sung Square in downtown Pyongyang, North Korea, Friday, March 29, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) bereaksi keras atas pernyataan perang yang diumumkan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, kepada Korea Selatan. Mereka pun siap melindungi dan mempertahankan semua pangkalan militer dan negara-negara sekutu mereka.

Langkah yang diambil Korea Utara itu, menurut juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, hanya akan memperdalam isolasi yang selama ini menimpa negara yang resmni dibentuk pada 1948 tersebut.

"Pernyataan yang menunjukkan peperangan dari Korea Utara hanya akan memperdalam isolasi yang terjadi di bangsa itu. Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk melindungi sekutu-sekutu dan kepentingan kami di wilayah tersebut," kata Earnest seperti dikutip guardian, Sabtu (30/3).

Earnest menambahkan, ketegangan yang memuncak di kawasan semenanjung Korea akhir-akhir ini adalah karena ulah dari Korea Utara sendiri.

Earnest pun menampik apabila pernyataan perang dari Kim Jong-Un merupakan reaksi atas aksi dua pesawat bomber B-52 milik AS yang terbang di sekitar wilayah Semenanjung Korea, pada pekan ini.

"Sudah jelas eskalasi yang meningkat di Korea Utara adalah karena tindakan-tindakan dan pernyataan mereka," kata Earnest.

Sementara Juru Bicara Pentagon, Catherine Wilkinson, menyatakan, AS tidak akan terintimidasi dengan pernyataan perang Korea Utara itu. Mereka pun siap melindungi pangkalan militer dan negara-negara sekutu mereka. 

"Amerika Serikat mampu mempertahankan diri sendiri dan melindungi negara-negara sekutu kami, apabila ada serangan. Kami benar-benar berkomitmen terhadap pertahanan Korea Selatan dan Jepang," tuturnya.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri, John Kerry, rencananya akan mengunjungi Korea Selatan dan Jepang, paling lambat dalam seminggu ke depan.

sumber : Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement