Ahad 31 Mar 2013 07:51 WIB

Pemberontak Suriah Bunuh Ulama di Aleppo

Penduduk Suriah mencoba memadamkan api bekas pertempuran tentara dengan pemberontak di Damaskus
Foto: Reuters
Penduduk Suriah mencoba memadamkan api bekas pertempuran tentara dengan pemberontak di Damaskus

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pasukan pemberontak Suriah menewaskan seorang ulama Sunni pro-rezim di kota Aleppo, dengan beberapa laporan menyatakan ia dipenggal, dan kemudian jenazahnya diseret di sepanjang jalan, kata satu kelompok pengawas pada Sabtu.

Sheikh Hassan Seifeddin, imam sebuah masjid di lingkungan Sheikh Maqsud, Aleppo utara, "dibunuh Jumat malam para pejuang pemberontak di sebelah timur wilayah itu dan tubuhnya diseret melewati jalan-jalan," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Kantor berita Suriah SANA melaporkan Seifeddin "dibunuh teroris yang memutilasi tubuhnya setelah itu," sementara itu stasiun televisi resmi Al-Ikhbariya mengatakan ia telah "disembelih" dan dipenggal.

"Para ulama Aleppo mengutuk kejahatan keji yang dilakukan musuh-musuh umat manusia yang membunuh Sheikh Hassan Seifeddin dan meletakkan kepalanya di menara Masjid Al-Hassan di Sheikh Maqsud," laporan stasiun televisi itu.

Sheikh Maqsud adalah lingkungan perumahan dengan mayoritas Kurdi di Kabupaten Aleppo, dan pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan rezim telah berkecamuk di sana sejak Jumat di wilayah timur di mana banyak warga Sunni non-Kurdi tinggal.

Para ulama menyerukan kepada tentara Suriah untuk "membebaskan Suriah dari kejahatan tentara bayaran dengan ide-ide kolot," dalam referensi yang jelas tertyhy pada kelompok jihad garis keras di antara oposisi bersenjata.

Satu serangan bom bunuh diri pada 22 Maret di satu masjid Damaskus pusat diklaim telah dilakukan oleh pemberontak menewaskan 42 orang, termasuk tokoh menonjol ulama Sunni pro rezim.

Observatory mengatakan 31 orang telah tewas di Sheikh Maqsud dalam 24 jam, termasuk 10 warga sipil, 14 orang bersenjata pro-rezim dan tujuh pemberontak.

Setidaknya 157 orang tewas di seluruh Suriah pada Jumat, menurut kelompok pengawas itu yang mengumpulkan informasi dari jaringan aktivis dan petugas medis di lapangan.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement