REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --- Surat kabar Inggris The Financial Times mengungkapkan para pendukung kelompok teroris asing di Suriah telah meningkatkan pengiriman senjata ke kelompok-kelompok ini.
"Peningkatan strategi semakin umum di beberapa negara Arab dan negara-negara Barat dalam mendukung persenjataan pemberontak berisiko tinggi, apakah tujuannya adalah untuk menggulingkan Presiden Bashar al Assad atau hanya mendukung dia di sudut politik," kata surat kabar tersebut dalam satu artikel yang dipublikasikan Jumat .
Hal itu dikutip dari tulisan Elizabeth O Bagy, peneliti pengulas senior di Institut untuk Studi Perang, satu organisasi penelitian yang berbasis di Washington, yang mengatakan bahwa "Sudah beberapa senjata-senjata .... yang telah ditunjukkan di tangan pemberontak radikal itu."
Menurut artikel itu, "para ahli Suriah, termasuk pengulas yang memantau pengiriman senjata, mengatakan bahwa kecepatan pengiriman senjata kepada para pemberontak makin pesat pada akhir tahun lalu dan melalui bagian pertama ini, dalam satu intensifikasi program pasokan dimulai dan dihentikan telah lama membuat frustrasi komandan pemberontak."
Financial Times mengatakan "Qatar dan Arab Saudi secara luas diyakini telah mempersenjatai pemberontak Suriah selama beberapa waktu," dan menambahkan bahwa baik Arab maupun Barat yang memusuhi Suriah "kini mulai berbicara lebih terbuka tentang pemberian senjata."
Surat kabar Amerika, New York Times sebelumnya mengungkapkan bahwa negara-negara Arab bersama dengan Turki telah meningkatkan pengiriman senjata ke kelompok teroris selama beberapa bulan terakhir dengan dukungan Badan Intelijen Pusat (CIA) AS.