Ahad 31 Mar 2013 23:29 WIB

Yaman Kerahkan Militer untuk Bebaskan Sandera Barat

Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi, Ahad, berikrar akan menggunakan kekuatan untuk membebaskan pasangan Filandia yang diculik oleh Alqaidah tiga bulan lalu, demikian laporan kantor berita resmi negeri itu, Saba.

Selama satu pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Finlandia Erkki Tuomioja, yang sedang berkunjung, Hadi mengatakan, "Tanggung jawab dinas keamanan Yaman lah untuk melakukan segala cara yang mungkin termasuk penggunaan kekuatan untuk membebaskan pasangan Finlandia yang diculik."

Tuomioja tiba di Sana'a pada Ahad untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Yaman mengenai masalah yang berkaitan dengan warganya yang diculik, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

Pasangan Finlandia tersebut, yang belajar bahasa Arab di satu sekolah di Kota Tua Sana'a, Ibu Kota Yaman, diculik bersama teman mereka, warganegara Austria, Dominik Neubauer, pada 21 Desember 2012 dari satu jalan sibuk di Sana'a.

Neubauer (32) tampil di dalam satu rekaman video yang diposting di Internet pada 21 Februari. Di dalam video itu, ia memohon lebih dari satu menit kepada Pemerintah Austria dan Uni Eropa agar memenuhi tuntutan para penculiknya.

Para pejabat Yaman mengatakan Al Qaida menuntut tebusan jutaan euro selama pembicaraan dalam satu bulan belakangan untuk membebaskan ketiga sandera tersebut.

Pada 27 Februari, seorang perempuan Swiss yang diculik oleh sayap Alqaidah di Yaman selama satu tahun dibebaskan melalui penengahan Pemerintah Qatar.

Orang asing seringkali diculik di Yaman oleh gerilyawan Alqaidah atau anggota suku yang meminta tebusan berupa pembebasan rekan mereka yang dipenjarakan. Sebagian besar orang yang diculik dibebaskan tanpa cedera.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement