REPUBLIKA.CO.ID, LHASA -- Sembilan mayat lagi ditemukan pada Ahad di lokasi tanah longsor di daerah tambang di Wilayah Otonomi Tibet di China barat-daya, kata petugas pertolongan.
Itu menjadikan jumlah mayat yang ditemukan jadi 11 setelah tanah longsor terjadi dua hari lalu di Kabupaten Maizhokunggar, sekitar 68 kilometer dari Ibu Kota regional, Lhasa. Sebanyak 73 pekerja tambang lagi belum ditemukan.
Pada Sabtu, petugas pertolongan menemukan mayat pertama pada pukul 17.35 waktu setempat, hampir 36 jam setelah tanah longsor besar mengubur 83 pekerja tambang polymetal di Wilayah Otonomi Tibet, China Barat-daya.
Semua korban adalah pekerja dari Tibet Huatailong Mining Development CO. Ltd., cabang dari China National Gold Group Corporation.
Sekitar pukul 06.00 waktu setempat pada Jumat (29/3), tanah longsor menimbun kamp pekerja Jiama Copper Polymetallic Mine di Kabupaten Maizhokunggar, sekitar 68 kilometer dari Lhasa, Ibu Kota regional.
Lebih dari 3.000 prajurit, polisi bersenjata dan anggota milisi telah dikirim untuk melakukan operasi pertolongan.