REPUBLIKA.CO.ID, Analis dan penulis Saudi, Khalf Al-Harbi menyinggung penerbangan pertama pesawat komersial dari Kairo menuju Teheran setelah 34 tahun, menekankan bahwa negara-negara Arab di kawasan harus mempersiapkan diri untuk menyambut tahap baru yang benar-benar berbeda.
Alalam melaporkan, Al-Harbi yang geram atas peresmian jalur penerbangan langsung Teheran-Kairo, menilainya memiliki berbagai dimensi yang lebih luas dari sekadar ekonomi dan pariwisata.
Menurutnya, Mesir pada era sebelumnya, yakni era Hosni Mubarak, merupakan pendukung setia negara-negara Arab Teluk Persia di hadapan Iran. "Masalah ini (penerbangan langsung Tehran-Kairo) jangan sampai ada kaitannya dengan negara-negara Arab, karena sebagian besar negara tersebut memiliki jalur penerbangan langsung ke Teheran dan bahkan sejumlah negara memiliki hubungan ekonomi sangat meluas dengan Iran,'' ujarnya.
Penulis Arab Saudi ini menegaskan, "Masalah yang sangat mengkhawatirkan yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa Mesir yang baru pimpinan Ikhwanul Muslimin, telah melangkah terlalu jauh dan siap menerima Iran sebagai sekutunya."