Senin 01 Apr 2013 11:40 WIB

Dua Warga Shanghai Meninggal Terinfeksi Flu Burung

Rep: Indah Wulandari/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dua pria warga Shanghai meninggal karena terinfeksi virus flu burung tipe H7N9. Pemerintah Cina masih mencari bukti lebih lanjut apakah virus jenis ini bisa menular lewat kontak manusia dengan manusia.

Selain mengumumkan indikasi tadi, Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana Cina merilis jika ada seorang perempuan yang juga terinfeksi virus sejenis di kota Chuzhou provinsi Anhui. Dalam situs mereka yang dikutip kantor berita AP, mereka terinfeksi sekitar dua bulan lalu. 

Belum teridentifikasi apakah para korban saling menularkan satu sama lain. Pasalnya, di antara 88 orang yang memiliki kedekatan dengan para korban, tidak ditemukan infeksi. Juru bicara badan kesehatan PBB, World Health Organization (WHO) Timothy O'Leary tengah mengawasi perkembangan terbaru infeksi H7N9.

"Belum ada bukti penularan manusia dengan manusia. Perkembangan virus pun tidak signifikan. Resiko pada kesehatan masyarakat pun rendah,” jelas O’Leary, Senin (1/4).

Dia juga menjelaskan, jika flu burung H7N9 dikenal sebagai jenis virus patogen rendah yang tidak mudah ditularkan antarmanusia. Kasus kematian manusia akibat flu burung, papar O’Leary, biasanya disebabkan virus H5N1 yang tersebar di kawasan Asia sejak 2003.

Korban pertama di Shanghai, pria berusia 87 tahun. Dia diketahui mulai mengalami sakit sejak 19 Februari lalu. Dia ditemukan meninggal pada 27 Februari.

Pria kedua masih berusia 27 tahun sakit sejak 27 Februari lalu dan meninggal pada 4 Maret. Sedangkan pasien perempuan di Anhui berusia 35 tahun mulai sakit 9 Maret lalu dan kini tengah dirawat intensif.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit China telah melakukan beberapa tes bagi orang-orang terdekat para korban. Mereka mengonfirmasi pada Sabtu lalu jika para korban terinfeksi flu burung H7N9.

sumber : Associated Press
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement