REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Satu dasawarsa invansi barat di Irak, tidak membuat negara itu berada dalam zona tenteram. Rangkaian aksi mematikan masih terus berlanjut di kota-kota utama negara tersebut. Kali ini serangan bunuh diri menewaskan sedikitnya tujuh orang.
BBC News melansir, mereka yang tewas adalah kebanyak anggota kepolisian. Selain menghilangkan nyawa personel polisi, ledakan juga membawa luka parah bagi 11 orang lainnya. Ledakan tersebut terjadi saat senin (1/4) pagi waktu setempat di Kota Tikrit, Irak.
Aljazirah mengatakan, serangan terjadi dari seorang martir. Seorang nekat bunuh diri dengan meledakkan sebuah truk bertangki di markas besar kepolisian Tikrit. Kota Tikrit adalah kampung halaman mendiang pemimpin kelompok Sunni Irak, Saddam Hussein. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kali ini. Tapi, kejadian ini menambah catatan meningkatnya eskalasi mematikan di Irak.
Dikatakan, sepanjang tahun invansi barat, serangan-serangan antar kelompok dan klan terus marak. Kemarin, Ahad (31/3) bom dengan daya ledak sedang, juga menghantam kelompok Syiah di Irak selatan. Tercatat tidak ada korban jiwa. Tapi enam sipil mengalami kritis.
Bom itu meledak di Kota Zubair, kira-kira 25 kilo meter dari instalasi minyak dan gas di Bashra. Serangan bom juga menghantam Kota Kirkurk dalam pekan lalu. Bom mobil berskala besar itu menewaskan sedikitnya 19 warga sipil, dan mengantarkan 100 orang lainnya ke ruang gawat darurat.