REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA--Kelompok bersenjata di Pakistan pada Senin (1/4) membakar lima truk pembawa peralatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dari Afghanistan. Insiden itu terjadi saat tentara asing itu mengurangi pasukan tempurnya di sana, kata pejabat.
Empat orang bersenjata bertopeng mengendarai dua sepeda motor menembaki kendaraan itu. Tembakan itu memaksa konvoi truk berhenti.
Saat itulah empat orang tadi berhenti dan kemudian menyiramnya dengan bensin lalu membakarnya di provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya.
Keterangan itu disampaikan Iftikhar Bugti, pejabat tinggi pemerintah kepada AFP lewat telepon. Peristiwa itu terjadi di kabupaten Bolan, sekitar 120 kilometer tenggara Quetta, ibu kota provinsi tersebut.
"Semua lima truk hampir hancu sepenuhnya" kata Bugti. Satu sopir luka ringan dalam serangan itu, tambahnya.
Pejabat tentara pada Ahad menyatakan biaya memindahkan peralatan dan kendaraan tentara dari Afghanistan, tempat NATO mengakhiri tugas tempurnya pada akhir tahun depan, adalah 5-6 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar 50-60 triliun rupiah).
Brigadir Jenderal Steven Shapiro menggambarkannya sebagai "salah satu pengangkutan ketentaraan paling menantang dalam sejarah dalam skala ukuran dan kerumitan".
Sebagian besar peralatan akan diterbangkan keluar dari negara tak berpantai Afghanistan atau dibawa melalui darat ke pelabuhan Pakistan, Karachi, meskipun jalurnya berbahaya.