Selasa 02 Apr 2013 05:36 WIB

Konflik Buddha-Muslim di Myanmar Mereda

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Polisi Myanmar
Foto: the telegraph
Polisi Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Intensitas konflik antar agama yang melibatkan umat Buddha dan Muslim di beberapa daerah di Myanmar mulai berkurang. Kondisi keamanan di Myanmar secara umum mulai mereda. 

"Kami sesalkan konflik terjadi. Tensi sedikit tinggi beberapa waktu lalu tapi sekarang sudah aman, " ujar Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Sebastianus Sumarsono di Yangon, Senin (1/4) malam.

Sumarsono yang telah bertugas di Myanmar selama 4,5 tahun itu menjelaskan, ada perubahan drastis sejak Pemilu 2010 di negara tersebut. Myanmar mulai menjalankan sistem demokasi.

Akan tetapi, Myanmar dinilai masih harus menyelesaikan masalah etnis minoritas. Sumarsono menyebut ada 11 etnis bersenjata yang saat ini tengah didekati pemerintah setempat untuk berdamai. 

Pemerintah Myanmar telah melakukan dua kali pertemuan dengan kelompok etnis. "Nanti, 10 April, Pemerintah Myanmar akan bertemu lagi untuk menyelesaikan masalah etnis minoritas, " ujarnya.

Konflik etnis muslim Rohingya dan Rakhine pecah pada Juni 2012. Konflik tersebut disusul dengan kerusuhan di Meikhtila pada pertengahan Maret 2013. "Dengan upaya pemerintah, saat ini konflik mulai mereda, " ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement