REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengetahuan mengenai rangkaian varian mematikan virus influenza H7N9, yang mengakibatkan dua kematian di Cina hingga saat ini terbatas dan penyelidikan lebih lanjut akan diperlukan, kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa.
Fadela Chaib mengkonfirmasi itu untuk pertama kali virus H7N9 ditemukan pada manusia. "Telah terlihat, untuk sementara, tak ada penularan manusia-ke-manusia," kata wanita juru bicara tersebut sebagaimana dikutip Xinhua.
Ia memberitahu wartawan itu adalah kejadian penting dan membuat prihatin WHO. Chian akan berbagi keterangan dengan WHO dan organisasi kesehatan dunia tersebut akan berbagi informasi dengan negara anggota.
"Kita perlu menyelidiki lebih lanjut luasnya wabah itu, sumber penularan dan mode penularan," katanya.