REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jepang sedang mempersiapkan untuk menciptakan kontrak perdagangan berjangka pertama dunia untuk gas alam cair dalam upaya menstabilkan harga komoditas tersebut karena permintaan melonjak, seorang pejabat kementerian industri mengatakan Selasa.
Jepang miskin sumber daya dan tetangganya Korea Selatan adalah pembeli LNG top ke dua dunia dengan Asia Timur menyumbang sekitar 60 persen dari permintaan global, tetapi kawasan tersebut juga cenderung untuk membayar harga lebih tinggi dengan biaya pengiriman yang mahal dan tingkat yang bervariasi dari tempat ke tempat.
Di Asia, harga untuk LNG terkait dengan minyak, yang berarti pembeli cenderung membayar jauh lebih besar dari pada di Amerika Utara, di mana harga ditentukan berdasarkan penawaran dan permintaan.
Tokyo ingin membuat kontrak tersebut suatu kenyataan dalam waktu dua tahun, tambahnya.
"Kami ingin menciptakan sebuah sistem yang berfungsi sebagai indikator baru, yang mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan LNG yang benar dan untuk menstabilkan harga," katanya.
Kontrak akan diperdagangkan di Tokyo Commodity Exchange, dengan Jepang mengatakan pihaknya berharap untuk mendorong pengguna gas di Korea Selatan dan Taiwan untuk mengambil bagian di pasar tersebut dan kemudian para pemasok gas AS.
Tokyo tengah mengalami defisit neraca berjalan dikarenakan menggelembungnya biaya energi setelah negara itu terpaksa beralih ke bahan bakar fosil alternatif setelah krisis atom Fukushima 2011.
Musibah tersebut menyebabkan ditutupnya reaktor nuklir yang pernah memasok sekitar sepertiga dari kebutuhan listrik Jepang. Pelemahan yen juga telah mendongkrak biaya bahan bakar impor yang biasanya dihargakan dalam dolar AS.