REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Ribuan orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka akibat hujan lebat yang telah mengguyur beberapa bagian negara di Afrika Timur, Kenya, terutama, di wilayah barat dan pantai. Hal ini disampaikan lembaga bantuan kemanusiaan dalam penilaian paling akhirnya, kemarin.
Masyarakat Palang Merah Kenya (KRCS) menyatakan di Wilayah Barat, sedikitnya 330 rumah tangga dengan 1.650 orang telah jadi korban banjir akibat hujan lebat dan banyak rumah hancur serta ternak mati.
"Kantor KRCS di Wilayah Barat telah melakukan penilaian yang diperlukan di daerah yang terpengaruh dan kebutuhan mendesak adalah tempat tidur, tempat penampungan sementara, air dan alat kebersihan serta pemberitahuan siaga kepada warga yang masih dipandang terancam dipaksa meninggalkan rumah mereka," kata lembaga itu, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (3/4).
Menurut lembaga tersebut, hujan lebat juga telah mengguyur seluruh wilayah kamp pengungsi Dadaab sejak pekan lalu, sehingga membuat rusak tenda dan jalan tergenang banjir. "Sedikitnya 14.280 orang terpengaruh banjir. KRCS Dadaab bekerjasama dengan lembaga lain untuk menilai orang yang terpengaruh," kata pernyataan itu.
Sedikitnya 10 orang dilaporkan telah tewas akibat banjir yang merendam beberapa rumah dan banyak keluarga dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka. Di antara orang yang tewas terdapat pelaju di satu kendaraan angkutan umum yang tersapu banjir di Kabupaten Kajiado di sebelah selatan Nairobi pada Ahad.