REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Senin (1/4) mendesak warganya untuk menghindari semua perjalanan ke Lebanon demi keselamatan dan keamanan.
‘’Warga AS yang tinggal dan bekerja di Lebanon juga harus mengerti bahwa mereka menerima resiko dan harus hati-hati mempertimbangkan resiko-resiko tersebut,’’ kata departemen itu di situs resminya seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (4/4).
Departemen itu menjelaskan, otoritas pemerintah Lebanon tidak mampu menjamin perlindungan bagi warga atau pengunjung ke Lebanon jika kekerasan meletus tiba-tiba. Departemen itu menambahkan, akses ke perbatasan, bandara, jalan, dan pelabuhan dapat terganggu dengan sedikit atau tanpa peringatan.
‘’Kemampuan personel pemerintah AS untuk menyelamatkan wisatawan atau menyediakan pelayanan darurat yang sangat terbatas,’’ ujar departemen itu.
Lebanon telah mengalami kekosongan politik dan keamanan setelah pengunduran diri mengejutkan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Maret 2013. Pengunduran diri itu sebagian dipicu oleh penolakan kabinetnya untuk memperpanjang mandat kepala keamanan internal.
Konflik di Suriah juga memperburuk ketegangan di Lebanon karena letak negara itu bersebelahan dengan Suriah.