Kamis 04 Apr 2013 14:50 WIB

Barack Obama Kampanye UU Pengetatan Senjata Api

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Presiden Amerika Serikat Barack Obama
Foto: AP/Paul Sancya
Presiden Amerika Serikat Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) melanjutkan kampanye pengetatan kepemilikan senjata api domestik. Presiden AS Barack Obama hingga turun tangan ke jalan mencari dukungan keberlakuan undang-undang (UU) nasional kontrol senjata di negara tersebut.

Ini adalah kelanjutan dari pertarungan politik dua kubu di Washington, setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengadopsi draf perjanjian tentang perdagangan senjata api global, Selasa (2/4) lalu. Obama kembali menghidupkan momentum pengetatan senjata api yang tertunda sejak Januari lalu.

''Tidak perlu mengundang konflik (politik) antara melindungi warga dan keberlakuan hak-hak dalam hukum kita,'' kata Obama saat berada di Denver, Rabu (3/4) waktu setempat seperti dilansir Reuters, Kamis (4/4). 

Menurut Obama, UU kontrol senjata api tidak melanggar hak-hak warga AS. Obama bersafari ke negara bagian Colorado untuk membuat hubungan emosional antara pemerintah dan masyarakat pendukung pengetatan kepemilikan senjata api. Mayoritas masyarakat di negara bagian tenggara Washington ini sendiri merupakan pendukung regulasi kontroversi itu.

Dukungan terhadap UU pengetatan senjata api membulat lantaran tragedi mematikan yang terjadi di Distrik Aurora pertengahan 2012 lalu. Saat itu, sekira 12 orang menjadi korban kebrutalan James Eagan Holmes. Pria 24 tahun ini memuntahkan peluru dari senapan serbu AR-15 di sebuah bioskop.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement