REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Kwan-jin mengatakan ancaman Korea Utara (Korut) kali ini mendebarkan. Data pertahanan yang diterimanya pascasiaran resmi di Pyong yang menunjukkan adanya pergerakan militer di negara tetangganya tersebut. Korut diketahui mulai memindahkan rudal jarak jauh dan menengahnya ke wilayah pantai timur.
Kawasan laut timur adalah gerbang utama memasuki Korsel dari arah utara. Kawasan yang sama juga menjadi basis utama latihan militer gabungan antara Washington dan Seoul. Kwan-ji mengatakan, aktivitas militer kali ini adalah signifikan.
Beberapa rudal jarak menengah dan jauh mulai disiagan oleh Korut, sejak Kamis (4/4). Rudal berskala 3.000 kilo meter bernama Rudal Musudan diangkut ke perbatasan, demikian juga rudal jenis KN-08. "Rudal itu tampaknya akan ditujukan ke daratan AS," kata Kwan-ji, seperti dilansir Yonhap, Kamis (4/4).
KN-08 adalah salah satu rudal jelah Korut yang terdeteksi mampu terbang sejauh 10 ribu kilometer. Rudal tersebut dicurigai AS dan Korsel berhulu ledak nuklir. Meskipun begitu, sambung dia, hingga sekarang, belum ada tanda-tanda aksi peluncuran. Namun Kwan-ji khawatir, peluncuran tersebut akan dilakukan pertengah bulan ini. Hal ini mengacu hari ulang tahun pendahulu Jong-un, Kim Jong-il.
Namun, ia memastikan, aksi sepihak Korut akan mendapat perlawanan sepadan. "Militer kami telah meningkatkan beberapa sistem pertahanan, dan bersiap menghadapi ancaman," kata dia.
"Afiliasi dengan Jepang dan AS akan menghentikan konfrontasi ini," sambung dia.