REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan Khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Korea Utara (Korut) Marzuki Darusman tidak memandang serius ancaman kali ini. Kata dia, deklarasi perang dari Pyongyang mengandung nuansa politik di dalam negeri sendiri.
Yaitu, untuk menegaskan dunia internasional kalau Korut masih memiliki taring setelah kematian Jong-il 2011. "Ini permainan internal mereka saja (petinggi militer)," kata Marzuki, saat dihubungi, Kamis (4/4).
Ia menambahkan, Semenanjung Korea hanya akan menjadi lautan api jika Cina dan Rusia mendukung aksi Korut. "Dua negara ini sudah capek dengan (kenekatan) Korut. Jong-un hanya bunuh diri jika menyerang Amerika," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Kehormatan Indonesia di Kepulaun Jeju, Korsel, Rokhmin Dahuri mengatakan, hingga Kamis (4/4) malam, belum ada kepanikan dari warga negara Indonesia di Korsel. Kata dia, tercatat tidak kurang dari 30 WNI berada di negara tersebut.
"Belum ada aktivitas yang berlebihan di Korsel. WNI juga tidak perlu panik untuk, karena belum ada peringatan evakuasi," ujarnya, Kamis (4/4).