REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, Jumat, dengan menurunkan bendera untuk terakhir kali di markas pasukan mereka di Bamiyan. Penurunan bendera sebagai tanda berakhirnya keterlibatan Selandia Baru selama 10 tahun dalam perang di Afghanistan.
Pemerintah Selandia Baru tahun lalu telah mengumumkan penarikan awal pasukannya. Kontingen terakhir dijadwalkan akan tetap berada di Afghanistan hingga September 2014.
Selama satu dasawarsa terahir ini, Selandia Baru telah kehilangan 10 tentaranya. Delapan tewas di Bamiyan dan dua lagi di Kabul.
Gubernur Jenderal Selandia Baru dan mantan kepala pertahanan, Jerry Mateparae, mengatakan bahwa sudah saatnya bagi Selandia Baru untuk menarik pasukannya.
"Kita sudah datang, menjalankan tugas dan kemudian pergi. Menurut saya, kita melakukan tugas kita di Bamiyan dengan tepat," katanya.
Menteri Peretahanan Jonathan Coleman mengatakan bahwa pasukan Selandia Baru yang berjumlah 145 personel dan mengerjakan pembangunan provinsi telah memberikan dampak yang penting di wilayah tersebut.
"Rumah sakit sudah dibangun kembali, pusat-pusat kesehatan yang baru sudah buka di keseluruhan tujuh distrik. Tingkat kematian anak-anak sudah jauh menurun, demikian juga tingkat kematian ibu melahirkan," katanya.
"Di saat kita menurunkan bendera hari ini, kita merasa bangga terhadap apa yang telah kita lakukan di Bamiyan,'' kata Coleman. ''Pengaruh kita di provinsi ini akan terus bertahan dan pengorbanan yang telah kita berikan akan terus dikenang."